Mendengar kata Teluk
Hijau atau Green Bay mungkin bagi sebagian orang masih terlihat asing, dan
masih banyak juga yang belum pernah berkunjung kesana. Medan yang cukup
menantang mungkin salah satu yang menjadi alasan tempat ini jarang dikunjungi.
Berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang berada di Kecamatan
Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, namun secara pengelolaan berada di Kabupaten
Jember, teluk hijau seakan memiliki magnet yang luar biasa untuk dikunjungi. Jarak
rumah saya ke kecamatan Pesanggaran sangat jauh, membutuhkan waktu sekitar 2
jam untuk menuju kesana. Saya berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB, sengaja
saya berangkat pagi supaya sampai di lokasi tidak terlalu siang. Saya menjemput
teman-teman saya di Kecamatan Muncar yang sudah berkumpul sejak semalam. Kami
berangkat dari Kecamatan Muncar sekitar pukul 08.00 WIB seusai sarapan pagi.
Sekedar tips, jika perlu bawalah bekal snack
dan makan siang, karena di Teluk Hijau tidak ada warung ataupun took
apalagi indomart atau alfamart (hehehe).Berjumlah lima orang, kamipun menempuh
perjalanan dengan menggunakan motor ke Kecamatan Pesanggaran dengan melalui
beberapa kecamatan seperti kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Tegaldlimo. Ketika
tiba di kecamatan Pesanggaran, akan langsung menuju Desa Sarongan dan akan
melewati beberapa perkebunan yang pastinya menyajikan pemandangan yang luar
biasa indahnya. Sampai di Rajegwesi, sudah terlihat gapura selamat datang di
Taman Nasional Meru Betiri. Saya dan teman-teman pun berhenti di pos penjaga
untuk melapor dan membayar tiket masuk kawasan Taman Nasional. Harga tiket
masuk kawasan adalah Rp.2500 dan harga untuk Motor yang masuk sebesar Rp.3000
saja. Di pos penjaga ini juga sudah terpampang daftar tariff masuk untuk
berbagai keperluan seperti penelitian atau wisata alam. Di Taman Nasional Meru
Betiri ini sebenarnya banyak yang bisa dikunjungi, yaitu seperti Pantai
Rajegwesi dan Pantai Sukomade yang tersohor dengan penangkaran Penyu Hijaunya. Setelah
membayar tiket, saya dan ke empat teman saya melanjutkan perjalanan untuk
menuju ke teluk. setelah melewati pintu masuk, pemandangan sudah berbeda karena
ini sudah mulai memasuki hutan. Sampai di jalan pertigaan, anda akan menemui
rumah-rumah penduduk. Jika perjalanan lurus maka akan menuju pantai Rajegwesi,
namun untuk menuju teluk hijau ambilah jalur ke kanan. Di pertigaan ini
merupakan satu-satunya pemukiman penduduk, jika ingin menitipkan motor
sebaiknya disekitar rumah penduduk ini karena dikawasan selanjutnya tidak
tersedia tempat parkir. Namun,kami memilih tetap menggunakan motor dengan
menempuh jarak sekitar 2 KM dengan jalan bebatuan dan hutan. Disepanjang jalan saya menemui beberapa tempat
yang menjadi refrensi untuk dikunjungi yaitu habitat Raflesia endemik Taman
Nasional Meru Betiri dan Bunker Jepang dengan goa-goa bersejarah. Setelah
sekitar 30 menit menyusuri jalan bebatuan, kami sampai di bukit dan ada sebuah pondok kecil disitu.
Naah...ternyata disinilah awal perjalanan kita untuk mencari Teluk Hijau. Seperti
yang saya kemukakan diawal, disini tidak tersedia jasa parkir, jd motor kami parkir
di pondok kecil itu. Namun, jangan khawatir di tempat ini relatif aman. Perjalanan mencari si Teluk pun diawali dengan
naik ke bukit dengan kecuraman hampir 90 derajat dan hanya terdapat jalan
setapak untuk satu orang saja. Meskipun jalan yang ditempuh cukup menantang,
namun mata akan tetap dimanjakan dengan panorama laut dan tebing dari
ketinggian..sumpaaah..indah banget.
Keindahan yang bisa dinikmati dari atas bukit...so beautiful! |
Setelah 30 menit menyusuri tebing kita akan
turun dari tebing dan bertemu dengan pantai dengan pinggiran bebatuan bukan
pasir. Ada yang unik dari pantai yang dikenal sebagai batu permintaan ini,
disini akan terdengar suara gemuruh seperti petir. Suara ini ditimbulkan karena
adanya runtuhan bebatuan yang dibawa ombak. Setelah melewati pantai batu
permintaan ini, kita akan memasuki hutan lagi. Hanya lima menit saja,
maka....wooouwwww..kaki akan menginjakkan di pasir putih yang lembut dan empuk.
Ketika kaki saya mengijakkan di pasir itu, serasa menginjak sebuah lembaran
kasur. Tidak itu saja, ada tebing-tebing yang berdiri kokoh dan disasarnya
sebuah laut dengan ombak dan buih yang lembut berwarna hijau. “Guys...Welcome
To The Green Bay!”.
Setelah melewati bukit dan hutan...inilah ganjarannya!! Air terjun dipinggir Teluk..amaziiiing! |
Tanpa basa basi..saya dan teman-teman berlari
menyusuri pasir puith dan menjeburkan diri kedalam laut jernih dan berwarna
hijau. Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan menciptakan tempat seperti ini. Kombinasi
yang sangat cantik, pasir putih, tebing hitam, dan air laut jernih berwarna
hijau. Bukan hanya itu saja, dipinggir teluk ini juga terdapat aliran air
terjun yang tidak kalah cantik. Benar-benar kombinasi yang sangat sempurna. Seakan
tak peduli matahari yang ketika itu sedang terik-teriknya saya pun memeuaskan
diri berenang, berendam dan terjun dari tebing-tebing kecil yang ada disekitar
pantai. Aaah..benar-benar pengalaman dan tempat yang indah. Ketika sudah puas,
pukul 13.00 saya dan teman-teman bergegas meninggalkan tempat ini untuk kembali
pulang. Dan tidak lupa pastinya untuk selalu menjaga kebersihan pantai yang
masih perawan ini dengan membawa sampah-sampah plastik yang dapat mencemari
tempat ini. Hmm..berat rasanya untuk meninggalkan tempat yang indah ini...Green Bay, Never say Goodbye.
Perpaduan yang luar biasa: tebing,pasir, pepohonan dan air laut |
wow...foto pemandangan yang dari atas bukit itu cantik banget!! hmmm...bisa dijadikan tujuan trip selanjutnya ini :)
BalasHapusSegeraaaaa..... enjoy Banyuwangi :)
Hapusapiiiiiiikkkkk....ayok ksana....aq ikuuuuttttt.....
BalasHapusHayuuk mbak...
Hapusayoookkk cuss segera agendakan....
BalasHapus@all: Segeraaaaa....ini memang layak untuk dikunjungi..
BalasHapus