Senin, 11 Februari 2013

Green Bay: Never Say GoodBye!

Mendengar kata Teluk  Hijau  atau Green Bay mungkin bagi sebagian orang masih terlihat asing, dan masih banyak juga yang belum pernah berkunjung kesana. Medan yang cukup menantang mungkin salah satu yang menjadi alasan tempat ini jarang dikunjungi. Berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang berada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, namun secara pengelolaan berada di Kabupaten Jember, teluk hijau seakan memiliki magnet yang luar biasa untuk dikunjungi. Jarak rumah saya ke kecamatan Pesanggaran sangat jauh, membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menuju kesana. Saya berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB, sengaja saya berangkat pagi supaya sampai di lokasi tidak terlalu siang. Saya menjemput teman-teman saya di Kecamatan Muncar yang sudah berkumpul sejak semalam. Kami berangkat dari Kecamatan Muncar sekitar pukul 08.00 WIB seusai sarapan pagi. Sekedar tips, jika perlu bawalah bekal snack dan makan siang, karena di Teluk Hijau tidak ada warung ataupun took apalagi indomart atau alfamart (hehehe).Berjumlah lima orang, kamipun menempuh perjalanan dengan menggunakan motor ke Kecamatan Pesanggaran dengan melalui beberapa kecamatan seperti kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Tegaldlimo. Ketika tiba di kecamatan Pesanggaran, akan langsung menuju Desa Sarongan dan akan melewati beberapa perkebunan yang pastinya menyajikan pemandangan yang luar biasa indahnya. Sampai di Rajegwesi, sudah terlihat gapura selamat datang di Taman Nasional Meru Betiri. Saya dan teman-teman pun berhenti di pos penjaga untuk melapor dan membayar tiket masuk kawasan Taman Nasional. Harga tiket masuk kawasan adalah Rp.2500 dan harga untuk Motor yang masuk sebesar Rp.3000 saja. Di pos penjaga ini juga sudah terpampang daftar tariff masuk untuk berbagai keperluan seperti penelitian atau wisata alam. Di Taman Nasional Meru Betiri ini sebenarnya banyak yang bisa dikunjungi, yaitu seperti Pantai Rajegwesi dan Pantai Sukomade yang tersohor dengan penangkaran Penyu Hijaunya. Setelah membayar tiket, saya dan ke empat teman saya melanjutkan perjalanan untuk menuju ke teluk. setelah melewati pintu masuk, pemandangan sudah berbeda karena ini sudah mulai memasuki hutan. Sampai di jalan pertigaan, anda akan menemui rumah-rumah penduduk. Jika perjalanan lurus maka akan menuju pantai Rajegwesi, namun untuk menuju teluk hijau ambilah jalur ke kanan. Di pertigaan ini merupakan satu-satunya pemukiman penduduk, jika ingin menitipkan motor sebaiknya disekitar rumah penduduk ini karena dikawasan selanjutnya tidak tersedia tempat parkir. Namun,kami memilih tetap menggunakan motor dengan menempuh jarak sekitar 2 KM dengan jalan bebatuan dan hutan.  Disepanjang jalan saya menemui beberapa tempat yang menjadi refrensi untuk dikunjungi yaitu habitat Raflesia endemik Taman Nasional Meru Betiri dan Bunker Jepang dengan goa-goa bersejarah. Setelah sekitar 30 menit menyusuri jalan bebatuan, kami sampai di bukit  dan ada sebuah pondok kecil disitu. Naah...ternyata disinilah awal perjalanan kita untuk mencari Teluk Hijau. Seperti yang saya kemukakan diawal, disini tidak tersedia jasa parkir, jd motor kami parkir di pondok kecil itu. Namun, jangan khawatir di tempat ini relatif aman.  Perjalanan mencari si Teluk pun diawali dengan naik ke bukit dengan kecuraman hampir 90 derajat dan hanya terdapat jalan setapak untuk satu orang saja. Meskipun jalan yang ditempuh cukup menantang, namun mata akan tetap dimanjakan dengan panorama laut dan tebing dari ketinggian..sumpaaah..indah banget.

Keindahan yang bisa dinikmati dari atas bukit...so beautiful!
Setelah 30 menit menyusuri tebing kita akan turun dari tebing dan bertemu dengan pantai dengan pinggiran bebatuan bukan pasir. Ada yang unik dari pantai yang dikenal sebagai batu permintaan ini, disini akan terdengar suara gemuruh seperti petir. Suara ini ditimbulkan karena adanya runtuhan bebatuan yang dibawa ombak. Setelah melewati pantai batu permintaan ini, kita akan memasuki hutan lagi. Hanya lima menit saja, maka....wooouwwww..kaki akan menginjakkan di pasir putih yang lembut dan empuk. Ketika kaki saya mengijakkan di pasir itu, serasa menginjak sebuah lembaran kasur. Tidak itu saja, ada tebing-tebing yang berdiri kokoh dan disasarnya sebuah laut dengan ombak dan buih yang lembut berwarna hijau. “Guys...Welcome To The Green Bay!”.
Setelah melewati bukit dan hutan...inilah ganjarannya!!

Air terjun dipinggir Teluk..amaziiiing!
Tanpa basa basi..saya dan teman-teman berlari menyusuri pasir puith dan menjeburkan diri kedalam laut jernih dan berwarna hijau. Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan menciptakan tempat seperti ini. Kombinasi yang sangat cantik, pasir putih, tebing hitam, dan air laut jernih berwarna hijau. Bukan hanya itu saja, dipinggir teluk ini juga terdapat aliran air terjun yang tidak kalah cantik. Benar-benar kombinasi yang sangat sempurna. Seakan tak peduli matahari yang ketika itu sedang terik-teriknya saya pun memeuaskan diri berenang, berendam dan terjun dari tebing-tebing kecil yang ada disekitar pantai. Aaah..benar-benar pengalaman dan tempat yang indah. Ketika sudah puas, pukul 13.00 saya dan teman-teman bergegas meninggalkan tempat ini untuk kembali pulang. Dan tidak lupa pastinya untuk selalu menjaga kebersihan pantai yang masih perawan ini dengan membawa sampah-sampah plastik yang dapat mencemari tempat ini. Hmm..berat rasanya untuk meninggalkan tempat yang indah ini...Green Bay, Never say Goodbye.
Perpaduan yang luar biasa: tebing,pasir, pepohonan dan air laut





6 komentar:

  1. wow...foto pemandangan yang dari atas bukit itu cantik banget!! hmmm...bisa dijadikan tujuan trip selanjutnya ini :)

    BalasHapus
  2. apiiiiiiikkkkk....ayok ksana....aq ikuuuuttttt.....

    BalasHapus
  3. ayoookkk cuss segera agendakan....

    BalasHapus
  4. @all: Segeraaaaa....ini memang layak untuk dikunjungi..

    BalasHapus