Rabu, 27 Februari 2013

X-Badeng Adventure: Adrenalin dalam sebuah Ban


Mengisi liburan terkadang tidak harus dengan melancong keluar kota atau ke tempat wisata dengan permainan-permainan yang canggih. Mencoba kembali alam dan menyiapkan adrenalin ternyata cukup ampuh untuk me-refresh otak dari rasa penat kesibukan kuliah dan juga kerja. Dengan berbekal hal itu, saya beberapa teman dari Paguyuban Jebeng Thulik menjajal keberanian untuk menyusuri sungai Badeng dengan menggunakan Ban. Yaps..arung jeram dengan menggunakan Ban atau yang lebih dikenal dengan Tubing ini berada di Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Tempat yang lebih populer dengan nama X-Badeng Adventure ini, akan menguji adrenalin kita dengan menyusuri Kali Badeng (read:Sugai Badeng). Kali Badeng ini memang terkenal dengan arusnya yang deras dan airnya yang segar serta dingin, karena memang kecamatan songgon berada di lokasi yang lumayan tinggi. Tempat wisata ini pun terbilang baru, masih sekitar satu tahunan dikelola.  Untuk menuju tempat ini, bisa dengan menggunakan kendaraan pribadi motor atau mobil. Jika dengan kendaraan umum dan anda dari arah Banyuwangi Kota, maka anda harus naik angkot dari pertigaan kantor pos rogojampi untuk menuju ke Songgon, kemudian turun pasar songgon dan selanjutnya bisa naik ojek.  Jika anda dari Kecamatan Genteng, maka anda harus berhenti di pertigaan pasar Gendoh dan naik angkot jurusan Sragi.

Bersama teman-teman dari Pagutuban Jebeng Thulik
Sampai di lokasi, kami pun segera bertransaksi dengan pengelola X-Badeng Adventure dan memilih jalur tubing extreme 2 dengan jarak tempuh kurang lebih 3,5 km dengan estimasi waktu 1,5 jam. Ada dua jalur yang ditawarkan, yaitu Extreme Satu dan Extreme Dua. Extreme Satu dengan jarak kurang lebih 6-7 km dan waktu tempuh 3-4 jam. Karena masih pemula, maka saya dan teman-teman memilih jalur Extreme Dua dengan harga IDR 40 dan tambahan IDR 5 untuk foto. Setelah memasang semua perlengkapan pengaman, saya dan teman-teman Jebeng Thulik menuju ke start arung jeram dengan menggunakan mobil pick up. Dan amazing...pemandangan yang ditawarkan selama perjalanan menuju start sangat luar biasa indahnya. Hutan pinus yang menghijau serta udaranya yang sangat sejuk membuat perjalanan menjadi sangat menyenangkan.

Perjalanan menuju start dengan pemandangan hutan yang indah
Sampai di start, dilakukan briefing serta pengenalan medan yang akan ditempuh, selanjutnya dilakukan pemanasan  dengan olahraga ringan dan berdoa. Guys....ambil Ban kalian satu persatu....dan klik! Berfoto terlebih dahulu dengan Ban atau Tubing masing-masing..dan inilaaah saatnya petualangan itu dimulai. Satu persatu mulai mencemplungkan diri ke Sungai Badeng dengan Tubingnya...dan meluncuuuurrrr......


Pemanasan dan briefing sebelum meluncurrrr...
Ini sangat seru dan menegangkan, dimana kita harus bertanggung jawab mengontrol laju bergeraknya tubing kita masing-masing bukan dalam sebuah tim selayaknya arung jeram dengan menggunakan perahu karet.  Arus Sungai Badeng yang deras sempat membuat saya beberapa kali terbawa arus dan lepas dari tubing. Tapi, jangan khawatir anda akan tetap aman, karena sudah ada petugas yang siap siaga menolong anda ketika anda terbawa arus. Namun, menurut saya, ketika kita terbawa arus atau jatuh dari tubing, itulah hal yang sangat menyenangkan..hehehe. Di tengah perjalanan, terdapat sebuah Dam Sungai dengan ketinggian kurang lebih 2 meter, dan kita akan meluncur dengan menggunakan tubing masing-masing. Dengan bantuan petugas, satu persatu akan diluncurkan dari atas Dam menuju dasar...daaan...lets go...teriaklaaahh....!!!!


Meluncuuurrr,...
Jatuh itu malah bikin seruuuu..hehehe
Arus Sungai Badeng yang menjadi jarur arung memang menantang

Sepanjang perjalanan menyusuri Sungai pemandangan yang ditawarkan pun sangat indah, mulai dari persawahan, perkebunan, tebing, hingga bebatuan yang luar biasa. Perjalanan pun diakhiri dengan makan bersama yang sudah disediakan oleh pengelola X-Badeng Adventure. Ingin merasakan sensasinya? Anda bisa langsung menuju ke X-Badeng Adventure yang berada di Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi dan bisa menghubungi pengelola terlebih dahulu CP Yusuf 085259077923 – 085236034505. 



Kamis, 21 Februari 2013

Nasi Goreng Pedas Jumbo: Nikmati langsung dari penggorenganya!


Sebagai seorang anak kos mendapatkan tempat warung makan yang murah itu bagai menemukan surga dunia kali ya..hehehe. Apalagi ditunjang dengan makanan yang enak serta tempat yang nyaman Mungkin itu sedikit ilustrasi mengenai tempat makan yang baru saja saya kunjungi. Yap..Murah, Enak dan Nyaman menikmati kuliner saya dapatkan di tempat makan “Pedas Jumbo”. Tempat makan ini kebetulan juga berada tidak jauh dari tempat saya ngekos, yaitu berada di Jalan Galunggung. Untuk menemukan tempat makan ini juga tidak begitu susah, dari perempatan trafict light Galunggung jika anda dari arah tidar, maka ambil arah ke kanan, dan tempat makan ini tepat berada di depan Ikan Bakar Galunggung. Saya menemukan tempat ini berbekal informasi dari teman saya Rusdi yang ternyata juga belum pernah kesana tapi sudah mengetahui infonya dari twitter. Akhirnya sore harinya saya dan Rusdi mencari lokasi tempat makan ini dan menemukannya dengan cepat. Ada yang menarik dari tempat makan ini, ketika kita datang pada saat gerimis maka akan mendapatkan diskon sebesar 10% dan diskon 20 % untuk hujan yang deras..dan saya pun sempat nyeletuk ke pelayannya “gimana kalau hujan badai campur petir dan bajir mas? Berapa diskon?”..hehehe. Selain penawaran diskon yang menarik, menu yang ditawarkan tidak kalah menarik. Dan yang membuat saya dan teman saya cukup  heran adalah Nasi Goreng Pedas Jumbo dengan harga IDR 35 yang disajikan langsung lengkap dengan wajan (penggorengan). Woouuw...cukup unik dan menarik untuk dicoba. Tapi nasi goreng ini untuk porsi 5 orang, nah karena saya hanya berdua dengan teman saya maka kami pun memutuskan untuk memesan yang porsi satu piring.

Meskipun edisi dalam piring tetap saja porsi jumbo...mantaaaap!
Meskipun dengan piring, porsi tetap Jumbo lo..dengan harga IDR 10. Selain itu saya juga mencoba menu yang lainnya, Mie Goreng (IDR 10), Mie Ijo (IDR 7), Lele Saus Tiram yang isinya dua ekor lele (IDR 8), Jamur Saus Tiram (IDR 5), Cah Kangkung Terasi (IDR 2,5) dan tak ketinggalan Nasi Putih (IDR 2,5) . Maaf kalo menunya kebanyakan yang dipesan..soalnya lagi laperrr..hehehe. Setelah hanya nunggu beberapa menit, semua makanan yang kami pesan pun sudah dihidangkan dimeja. Ooh..satu lagi semua makanan disini memiliki level kepedasan, jadi pasti nanti akan ditawari mau level berapa, dari level 1 yang berjumlah 5 biji cabe sampai ada level yang pake 25 cabe...wuuiss kebayang pedesnya. Karena ini masih mencoba, saya dan teman saya mencoba yang level 1 dulu...hehe. Tak sabar menikmati semua menu yang dipesan, satu persatu semua makanan kami coba..dan rasanya pun mantaaappp....Dari segi rasa, nasi goreng Pedas Jumbo sangat pas mulai dari bawang, rasa cabenya dan sausnya semuanya menjadi kombinasi yang yummy dilidah. Yang nggak kalah nikmat adalah Jamur Saus Tiramnya..yang saat itu saya memilih saus pedas manis. Dengan sausnya yang kental dan potongan cabe yang menambah selera, menu ini menjadi menu pertama yang kami habiskan..hehe.

Mie Ijo nya juga mantap...ini yang level satu saja..hehhehe
Dan makanan-makanan ini hanya dihabiskan oleh dua orang saja... :p
Selesai menyantap pun kami sempat diajak ngobrol dengan pelayan yang ada disitu yang bernama Dani. Dia pun menjelaskan dengan menarik mengenai manfaat cabe untuk awet muda dan menu-menu yang ada di Pedas Jumbo ini. Kenyang dan Senang..itulah komentar setelah menyantap semua makanan di Warung Pedas Jumbo ini. So, buat kamu yang pengen kuliner enak, Murah dan Nyaman wajib mengunjungi tempat makan ini yang sudah buka mulai jam 7 pagi dengan menghadirkan free WiFi disana.

Suasana tempat makan yang nyaman :)











Senin, 11 Februari 2013

Green Bay: Never Say GoodBye!

Mendengar kata Teluk  Hijau  atau Green Bay mungkin bagi sebagian orang masih terlihat asing, dan masih banyak juga yang belum pernah berkunjung kesana. Medan yang cukup menantang mungkin salah satu yang menjadi alasan tempat ini jarang dikunjungi. Berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang berada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, namun secara pengelolaan berada di Kabupaten Jember, teluk hijau seakan memiliki magnet yang luar biasa untuk dikunjungi. Jarak rumah saya ke kecamatan Pesanggaran sangat jauh, membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menuju kesana. Saya berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB, sengaja saya berangkat pagi supaya sampai di lokasi tidak terlalu siang. Saya menjemput teman-teman saya di Kecamatan Muncar yang sudah berkumpul sejak semalam. Kami berangkat dari Kecamatan Muncar sekitar pukul 08.00 WIB seusai sarapan pagi. Sekedar tips, jika perlu bawalah bekal snack dan makan siang, karena di Teluk Hijau tidak ada warung ataupun took apalagi indomart atau alfamart (hehehe).Berjumlah lima orang, kamipun menempuh perjalanan dengan menggunakan motor ke Kecamatan Pesanggaran dengan melalui beberapa kecamatan seperti kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Tegaldlimo. Ketika tiba di kecamatan Pesanggaran, akan langsung menuju Desa Sarongan dan akan melewati beberapa perkebunan yang pastinya menyajikan pemandangan yang luar biasa indahnya. Sampai di Rajegwesi, sudah terlihat gapura selamat datang di Taman Nasional Meru Betiri. Saya dan teman-teman pun berhenti di pos penjaga untuk melapor dan membayar tiket masuk kawasan Taman Nasional. Harga tiket masuk kawasan adalah Rp.2500 dan harga untuk Motor yang masuk sebesar Rp.3000 saja. Di pos penjaga ini juga sudah terpampang daftar tariff masuk untuk berbagai keperluan seperti penelitian atau wisata alam. Di Taman Nasional Meru Betiri ini sebenarnya banyak yang bisa dikunjungi, yaitu seperti Pantai Rajegwesi dan Pantai Sukomade yang tersohor dengan penangkaran Penyu Hijaunya. Setelah membayar tiket, saya dan ke empat teman saya melanjutkan perjalanan untuk menuju ke teluk. setelah melewati pintu masuk, pemandangan sudah berbeda karena ini sudah mulai memasuki hutan. Sampai di jalan pertigaan, anda akan menemui rumah-rumah penduduk. Jika perjalanan lurus maka akan menuju pantai Rajegwesi, namun untuk menuju teluk hijau ambilah jalur ke kanan. Di pertigaan ini merupakan satu-satunya pemukiman penduduk, jika ingin menitipkan motor sebaiknya disekitar rumah penduduk ini karena dikawasan selanjutnya tidak tersedia tempat parkir. Namun,kami memilih tetap menggunakan motor dengan menempuh jarak sekitar 2 KM dengan jalan bebatuan dan hutan.  Disepanjang jalan saya menemui beberapa tempat yang menjadi refrensi untuk dikunjungi yaitu habitat Raflesia endemik Taman Nasional Meru Betiri dan Bunker Jepang dengan goa-goa bersejarah. Setelah sekitar 30 menit menyusuri jalan bebatuan, kami sampai di bukit  dan ada sebuah pondok kecil disitu. Naah...ternyata disinilah awal perjalanan kita untuk mencari Teluk Hijau. Seperti yang saya kemukakan diawal, disini tidak tersedia jasa parkir, jd motor kami parkir di pondok kecil itu. Namun, jangan khawatir di tempat ini relatif aman.  Perjalanan mencari si Teluk pun diawali dengan naik ke bukit dengan kecuraman hampir 90 derajat dan hanya terdapat jalan setapak untuk satu orang saja. Meskipun jalan yang ditempuh cukup menantang, namun mata akan tetap dimanjakan dengan panorama laut dan tebing dari ketinggian..sumpaaah..indah banget.

Keindahan yang bisa dinikmati dari atas bukit...so beautiful!
Setelah 30 menit menyusuri tebing kita akan turun dari tebing dan bertemu dengan pantai dengan pinggiran bebatuan bukan pasir. Ada yang unik dari pantai yang dikenal sebagai batu permintaan ini, disini akan terdengar suara gemuruh seperti petir. Suara ini ditimbulkan karena adanya runtuhan bebatuan yang dibawa ombak. Setelah melewati pantai batu permintaan ini, kita akan memasuki hutan lagi. Hanya lima menit saja, maka....wooouwwww..kaki akan menginjakkan di pasir putih yang lembut dan empuk. Ketika kaki saya mengijakkan di pasir itu, serasa menginjak sebuah lembaran kasur. Tidak itu saja, ada tebing-tebing yang berdiri kokoh dan disasarnya sebuah laut dengan ombak dan buih yang lembut berwarna hijau. “Guys...Welcome To The Green Bay!”.
Setelah melewati bukit dan hutan...inilah ganjarannya!!

Air terjun dipinggir Teluk..amaziiiing!
Tanpa basa basi..saya dan teman-teman berlari menyusuri pasir puith dan menjeburkan diri kedalam laut jernih dan berwarna hijau. Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan menciptakan tempat seperti ini. Kombinasi yang sangat cantik, pasir putih, tebing hitam, dan air laut jernih berwarna hijau. Bukan hanya itu saja, dipinggir teluk ini juga terdapat aliran air terjun yang tidak kalah cantik. Benar-benar kombinasi yang sangat sempurna. Seakan tak peduli matahari yang ketika itu sedang terik-teriknya saya pun memeuaskan diri berenang, berendam dan terjun dari tebing-tebing kecil yang ada disekitar pantai. Aaah..benar-benar pengalaman dan tempat yang indah. Ketika sudah puas, pukul 13.00 saya dan teman-teman bergegas meninggalkan tempat ini untuk kembali pulang. Dan tidak lupa pastinya untuk selalu menjaga kebersihan pantai yang masih perawan ini dengan membawa sampah-sampah plastik yang dapat mencemari tempat ini. Hmm..berat rasanya untuk meninggalkan tempat yang indah ini...Green Bay, Never say Goodbye.
Perpaduan yang luar biasa: tebing,pasir, pepohonan dan air laut





Minggu, 10 Februari 2013

Kawah Ijen: Antara Ke-Eksotisan dan Keramahan

Sebenarnya sedikit malu ketika mau menulis artikel ini. Kenapa saya mengatakan begitu? Karena tulisan ini berisi tentang keindahan Kawah Ijen. Trus?, naah..Kawah Ijen itu merupakan salah satu objek wisata yang menjadi kebanggaan Kabupaten Banyuwangi. Lalu? Yaa..saya yang dari bayi terlahir di Banyuwangi baru sekarang ini bisa mengunjungi tempat yang ternyata luar biasa indahnya. Kawah Ijen merupakan salah satu Segitiga Berlian di Banyuwangi sedangkan yang dua lainnya adalah Sukamade dan Plengkung. Ketika akhir tahun 2012 kmaren, kawah ijen mulai kembali banyak dikunjungi oleh wisatawan, salah satunya saya dan ke-6 teman saya. Dengan menggunakan mobil, kai menuju ke lokasi kawah ijen. Perjalanan dimulai pukul 04.00 WIB dari Banyuwangi kota dan menuju ke Paltuding. Paltuding merupakan tempat awal pendakian, dimana para pendaki yang membawa kendaraan bisa diparkir ditempat ini. Di Paltuding terdapat fasilitas tempat peristirahatan, toilet, tempat parkir, penginapan hingga warung-warung kecil yang menjual beberapa makanan. Awalnya, saya dan teman-teman berencana untuk berangkat mendaki lebih pagi yaitu sekitar pukul 00.00 WIB, alasannya kami ingin melihat langsung Blue Fire, yaitu berupa api biru dari kawah yang digadang-gadang hanya ada dua di dunia ini. Namun niat itu kami urungkan karena kondisi cuaca pada saat itu masih hujan. Sampai di Paltuding, kami memarkir mobil dan membayar biaya untuk jasa parkir sebesar 2ribu rupiah, dan kami memulai pendakian pada pukul 05.00 WIB. Udara saat itu tidak terlalu dingin dan juga tidak begitu berkabut. Banyak yang akan melakukan pendakian saat itu, namun juga tidak sedikit yang sudah turun dari kawah. Selama pendakian menuju kawah, kita akan disuguhi dengan pemandangan bukit dan pegunungan yang sangat cantik. Ketika menjelang pagi, kita juga akan bertemu dengan para penambang belerang yang lalu lalang. Jangan  sungkan untuk menebar senyum dan sapa kepada para penambang yang berpapasan dengan kita, karena keramahan para penambang-penambang di Ijen ini sangat luar biasa.

Aktivitas penambangan Belerang di Kawah Ijen
Jangan sungkan untuk menyapa dan tersenyum
kepada para penambang yang ramah-ramah ini :)

Track yang dilalui untuk menuju kawah bisa dibilang cukup mudah, namun ada beberapa jalan yang memang lumayan menanjak dan berliku, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk menaikinya. Jika para pendaki merasa ingin membuang hajat, disepanjang track ada tempat-tempat khusus yang digunakan sebagai toilet. Tapi jangan membayangkan sebuah bangunan kecil lengkap dengan wc, disitu hanya ada semak-semak untuk berlindung menutupi diri ketika membuang hajat..hehehe.  Setelah kurang lebih satu  setengah jam berjalan, kita akan sampai di pos penimbangan belerang. Di pos ini, pendaki bisa berisitirahat dengan membeli segelas teh hangat dan juga mie instan dengan harga 8 ribu rupiah saja.  Sambil beristirahat untuk menuju track berikutnya, saya melihat para penambang yang sedang sibuk menimbang hasil belerangnya dan kemudian dibawa turun kebawah.  Dari pos ini untuk menuju kawah kurang lebih membutuhkan waktu 30 menitan lagi, dan tidak perlu khawatir karena pemandangan yang disajikan sangat luar biasa yaitu perbukitan dan lereng gunung yang hijau  membentang didepan mata kita.
Tempat penimbangan Belerangyang bisa digunakan
untuk beristirahat sejenak.

Dan setelah setengah jam berjalan diselingi dengan foto-foto, akhirnya...taraaaaaaaa....sampai juga di kawah yang termahsyur itu. Sedikit rasa menyesal pada diri saya, kenapa baru sekarang saya berdiri di sini?...aah...tapi yang penting saat ini saya sudah bisa melihat salah satu dari segitiga berlian ini.  Sangat beruntung, ketika sampai di kawah cuaca sangat cerah sehingga kawah yang berwarna biru atau mungkin lebih ke warna toska sangat jelas terlihat.


Wonderfull Ijen!

Memang luar biasa sekali Kawah Ijen, tidak salah saat saya kesana banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang juga berkunjung kesana. Keindahan dan ke-eksotikan kawah ijen tidak akan terlupakan dan tidak akan membuat bosa mata untuk memandang. Jika anda berani, bisa turun kebawah ke bibir kawah dengan melewati tangga. Namun anda tetap harus hati-hati dan mau bergantian dengan penambang yang memang melakukan aktivitas penambangan disitu. Di bibir kawah anda bisa langsung menyaksikan para penambang yang sedang menambang belerang serta sekaligus bisa belajar mencetak belerang dengan bentuk-bentuk tertentu yang memang menjadi khas buah tangan dari kawah ijen. Harga belerang yang dibentuk dengan bentuk hewan, bunga, dan abstrak ini biasanya dihargai dari harga 5 ribu hingga 20 ribu rupiah. Puas menikmati keindahan kawah, saya dan teman-teman lainnya turun dengan ditemani sinar matahari yang mulai menghangat. Wonderfull Ijen! Itulah kata yang saya ucapkan ketika saya berpamitan dengan tempat ini.


Souvenir dari belerang yang bisa dibuat cinderamata
 











Sabtu, 09 Februari 2013

Cuban Pelangi: Pelangi diantara Tebing

Pagi ini sengaja saya terbangun lebih awal dari biasanya. Hari ini cukup spesial karena saya akan menuju ke salah satu air terjun yang konon cukup indah dan cantik yaitu Cuban Pelangi yang ada di Malang. Dari namanya saja saya sudah membayangkan nantinya disana akan disajikan dengan pemandangan air terjun dan lukisan pelangi yang menakjubkan. Saya melakukan perjalanan bersama teman-teman sekampus saya dengan menggunakan motor, dan kami berangkat sekitar pukul 09.00 WIB. Jarak yang ditempuh dari kampus Universitas Negeri Malang menuju lokasi ini sekitar 23 KM.  Coban Pelangi berada di wilayah kecamatan Poncokusumo, memasuki  kawasan ini, kita disuguhi dengan pemandangan pohon apel disekitar rumah warga. Dan jika berminat, maka bisa membeli buahnya yang dijual dipinggir-pinggir jalan sebagai oleh-oleh dan rata-rata dijual dengan harga 10-30 ribu rupiah per pack nya. Pinter-pinter nawar aja sih supaya dapat harga yang murah. Sekitar satu kilometer sebelum pintu masuk kita akan ditarik retribusi sebesar Rp.2000 per motor. Perjalanan berikutnya akan disuguhi pemandangan yang luar biasa, yaitu berupa bukit, pepohonan, aliran sungai yang jernih dibawahnya serta udara sejuk yang akan memanjakan kita selama perjalanan. Sampai di pintu masuk kawasan air terjun, kita akan ditarik tiket masuk sebesar Rp.5000 . Di pintu masuk ini disediakan arena parkir yang cukup luas, toilet, mushola dan juga kantin, sehingga kita bisa mempersiapakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk perjalanan menuju air terjun. 

Jalan yang harus ditempuh untuk menuju air tejun
Medan untuk menuju air terjun tidak begitu sulit, karena kondisi jalan sudah cukup bagus untuk pejalan kaki. Hanya saja kalau bisa para pengunjung disarankan untuk menggunakan masker, karena disalah satu jalan ada yang kondisinya berdebu. Di separuh perjalanan, kita akan menemukan airan sungai yang sangat jernih dan kita akan melewati sebuah jembatan yang popular dengan nama Jembatan Cinta. Memang jika kita datang bersama pasangan akan lebih romantis jika melewati jembatan ini dengan bergandengan tangan. Apalagi suasana sangat mendukung, sejuk dan gemericik aliran sungai yang menambah keromantisan. 

Jembatan Cinta, akan lebih romantis jika bersama pasangan
melewati jembatan ini, namun apa daya lagi jomblo (curcol :p).


Dari jembatan cinta ini untuk menuju air terjun sudah  tidak terlalu jauh. Ketika sampai di jembatan cinta, saya mulai disambut dengan gerimis, namun itu tidak menyurutkan langkah saya dan teman-teman untuk terus melanjutkan perjalanan. Rasa lelah akan terbayar ketika kita disuguhi dengan pemandangan sebuah air yag terjun dari ketinggian kurang lebih 110 meter dan dihiasi dengan tebing serta tumbuhan yang menghijau disekitarnya. Kita dapat merasakan kesegaran air terjun dengan turun kebawah aliran sungai atau jika berani bsa mendekat ke arah air terjun. Namun, sebaiknya tetap berhati-hati karena untuk mendekat air terjun harus melewati bebatuan yang licin. Ketika mendekat ke air terjun saya sempat terjatuh karena memang bebatuannya sangat licin. Ada sedikit rasa kecewa, yaitu tidak bisa menyaksikan keindahan pelangi saat itu, dikarenakan memang cuaca sedang mendung. Jika cuaca mendukung dan sedang beruntunng, maka akan ada pelangi yang terbentuk disekitar air terjun yang disebabkan percikan air dan cahaya sinar matahari. Biasanya pelangi akan muncul sekitar pukul 10 hingaa pukul 2 siang.


Puas bermain air dan mendekat ke air terjun, saya dan teman-teman bergegas pulang karena hari sudah mulai sore dan cukup lelah. Bagi pengunjung bisa melepas lelah atau megisi perut di beberapa warung yang dapat dijumpai selama perjalanan. Jumlahnya cukup banyak. Dan saya puas bisa mengunjungi Cuban pelangi ini, sangat recommended sebagai wisata alam dan bagi yang suka dengan tantangan. Selamat berwisata :).